Rabu, 19 Agustus 2009

Camping dan Star Party

Camping dan Star Party

A. Camping dan BBQ : Grup 40 pax, setingkat SMA

B. Star Party : Apresiasi & Observasi Astronomi

I. Deskripsi Umum

1. Lokasi : Desa Wisata 4-5 lokasi yang favorable

2. Bulan-bulan ideal : Mei, Juni, Juli, Agustus (liburan sekolah, musim kemarau/panas, tanpa hujan, langit cerah)

3. Desa Wisata dan Camping ground : lapangan luas, terbuka, agak tinggi, jauh dari cahaya lampu kota & jalan besar, suasana langit gelap

4. Kondisi alam : tidak musim hujan, cuaca dan langit cerah & bersih, tidak berawan/mendung, angin normal

5. Obyek-obyek langit (yang mungkin teramati) : planet-planet tertentu (Venus, Mars, Jupiter, Saturnus), fase-fase bulan sabit dan purnama, rasi-rasi bintang tertentu, lintasan meteorit dan satelit, okultasi dan konjunksi antar planet-planet dan bulan, saat-saat matahari terbit dan terbenam, gerhana-gerhana matahari/bulan (jika ada dan terlihat dari wilayah DIJ)

6. Waktu observasi : lihat tabel >> Bulan Muda >> Bulan Purnama >> Bulan Tua

7. Khusus Astrofotografi : peserta membawa sendiri perlengkapan fotografi (Kamera SLR/digital, video, HP, tripod, telelensa, film ASA 100-400, filter, adapter, dll. yang dimiliki)

II. Rincian acara (2 acara utama)

1. Camping & BBQ : api unggun, bakar-bakar singkong, pisang, jagung, minuman jahe panas, musik gitaran

2. Star Party

a. Apresiasi & pengetahuan astronomi dengan diskusi

b. Observasi astronomi, disediakan teleskop optic 6 inchi & okuler-mengamati obyek-obyek langit pada I.5 diatas (yang dilihat)-hal ini tergantung waktunya dan tidak semuanya setiap bulan, posisi-posisi sejumlah planet berubah-ubah

c. Astrofotografi berkaitan dengan II.2 dan I.5 dengan kamera SLR/digital, video, HP ditambah perlengkapan fotografi al. tripod, kabel rilis, telelensa, wide angle, filter, film ASA 100-400, conventer, adapter, tidak harus semuanya. Acara astrofotografi ini tidak menggunakan teleskop optis (II.2.b)-sambil belajar

d. Serta membuat catatan/rekaman foto, data, obyek, ilustrasi dan parameter lainnya

e. Waktu efektif pukul 20.00-24.00 atau menjelang subuh



Pariwisata Berbasis Masyarakat

Ada istilah yang berkembang dewasa ini Pariwisata Berbasis Masyarakat atau dalam bahasa Inggris nya disebut Community Based Tourism

Keyakinan kami mendirikan Desa wisata adalah merupakan salah satu usaha menolong kehidupan rakyat

Desa wisata, membangun pariwisata dengan paradigma baru. Pariwisata adalah milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

Sesuai dengan namanya yang menjadi penggeraknya adalah rakyat, rakyat yang menjadi pokok, rakyat yang mandiri (menolak investor), rakyat yang menjauhkan diri dari belenggu diri, malas dan berjiwa budak. Rakyat yang dimaksudkan disini adalah Petani

Perangkat desa adalah fasilitator

Petani yang bertahun-tahun lamanya hidup selalu terpuruk. Mengalami kesusahan dimana-mana. Luas lahannya terbatas. waktu mulai tanam padi harga pupuk mahal, waktu padi mulai tumbuh datang hama wereng atau lainnya harga insektisida mahal, menjelang panen datang hama tikus atau hama lainnya, waktu panen harga gabahnya rendah

Petani selalu terancam hidupnya

Tetapi pada hakekatnya mereka punya harta benda lain (yang tak ternilai harganya), yang kalau dikelola secara sungguh-sungguh bisa mengatasi keterpurukan. Yaitu rumah, alam, lingkungan dan budayanya. Ini adalah aset yang bisa dimanfaatkan untuk membantu keterpurukannya. Aset itu dijual. Hasilnya malahan lebih besar

Paradigma lama yang mendapatkan rejeki pariwisata adalah perseorangan, sekelompok modal, hotel, rumah makan, toko-toko kerajinan, travel biro, dll. Petani yang memiliki aset hanya dapat bagian kecil saja dan malahan tidak mendapat bagian apa-apa. Justru terpinggirkan

Petani digugah kesadarannya untuk memanfaatkan aset mereka dengan menjadikan rumah-rumah mereka atau sebagian kamar-kamar mereka untuk menjadi tempat tinggal sementara tamu-tamu mereka dan menjadikan tamu-tamu mereka adalah teman-teman mereka

Desa wisata dikatakan komplit, kalau tamu-tamu mereka bisa menikmati kehidupan keseharian rakyat, merasakan sajian makanan dan minuman, menikmati alam, kesenian, jenis atraksi yang disuguhkan dan menikmati alam sekelilingnya

Desa wisata akan sukses kalau seluruh rakyat dari kepala keluarga, ibu-ibu rumahtangga (PKK) atau wanita lain, karang taruna, anak-anak dan perangkat desa mendukung keberadaan mereka

Dunia terus berubah. Tuhan tidak merubah nasib kamu, kecuali kamu sendiri. Dunia tidak ada yang tetap, yang tetap adalah perubahan itu sendiri

Desa, latar belakang


Desa, sebagai kesatuan masyarakat yang memiliki wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan rakyat setempat, berdasarkan usul-usul dan adat istiadat setempat diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Desa merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa yang menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman menjadi kekuatan penyokong bagi tegak dan eksistensi bangsa

Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa secara menyeluruh

Wisata


Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan tarik wisata

Wisata adalah kegiatan bepergian untuk bersenang-senang, mempergunakan waktu luang untuk memulihkan kekuatan fisik dan spiritual, menyegarkan kembali (refreshing) dan kegiatan memperkaya, memperluas dan mengembangkan wawasan seseorang

Pariwisata adalah segala yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut

Keuntungan Rakyat Menerima Tamu tinggal Di Rumah Mereka, adalah:
  1. Mempererat tali silaturahmi dan rasa persatuan nasional
  2. Memperoleh pemasukan unag dari penginapan, makanan dan minuman
  3. Pemasukan seperti jasa binatu, sewa kendaraan, makanan dan minuman tambahan, penjualan buah-buahan, sayur-sayuran, cinderamata, dll
  4. Saling interaksi dengan tamu-tamu
  5. Promosi desa
  6. Transfer ilmu
Keuntungan lainnya
  1. Rumah-rumah, jalan-jalan desa, pekarangan, kamar mandi dan WC menjadi bersih
  2. Kesenan dan atraksi desa menjadi terpelihara
  3. Dolanan anak-anak menjadi hidup
  4. Pemancingan menjadi ramai dikunjungi orang
  5. Permainan layangan menjadi terselenggara
  6. Keliling desa, mandi di sungai, mandi di belik, praktek kegiatan sawah, angon bebek, menangkap itik, menangkap belut, hiking, tracking, dll. Menjadi produk unggulan
Ada 2 pengertian mengenai Desa wisata. Kalau tamu meninap disebut Desa Wisata, kalau tamu hanya berkunjung saja disebut Wisata Desa

Disamping itu
  1. Desa bisa menyediakan lapangan kerja (kepada perempuan dan tenaga muda)
  2. Peningkatan kepada sumber ekonomi
  3. Perbaikan lingkungan
  4. Peningkatan kesadaran masyarakat kepada sumber alam
Bagaimana pelaksanaanya

Rakyat dilatih dulu dibidang pariwisata dengan :
  1. Bagaimana caranya mengorganisir Desa wisata
  2. Bagaimana cara memberdayakan SDM/terutama ibu-ibu PKK
  3. Bagaimana cara menerima tamu
  4. Bagaimana cara menata kamar dan tempat tidur
  5. Bagaimana cara memasak makanan dan minuman
  6. Bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan
  7. Bagaimana cara menghidupkan kesenian yang ada dan atau hampir punah
  8. Bagaimana cara promosi dan penjualan
Tujuan akhir membangun Desa wisata itu adalah membuat desa menjadi bersih dan sehat





KINDERGARTEN GOES TO DESA WISATA






Desa Wisata adalah tempat yang tepat untuk anak-anak mengenal tentang pedesaan dan kesenian tradisional. Beberapa waktu yang lalu murid-murid TK mengunjungi salah satu Desa Wisata di Yogyakarta. Mereka diajari bagaimana cara bercocok tanam, mereka juga diperkenalkan pada alat musik tradisional yaitu gamelan dan juga permainan tradisional diantaranya dakon.

Selasa, 18 Agustus 2009

Visit Jogja TOURISM VILLAGE

It is actually the best chance for you to enjoy natural daily life in village directly, staying some nights together with villagers and local communities in friendly situation and comfortable atmosphere with your family or close friends for getting pleasure

It is likely important define two meaning relating to it, that is, if the guest tent to spend nights in the villages, it is called Tourism Village ( Desa Wisata ), with 16 different locations. And if they just make visits at glace without staying there, then it is called Village Tours ( Wisata Desa ), being served in 19 other site

In general, those thirty-five villages situated around Jogjakarta are willing to develop and promote their special potentials, such as handicraft and home industries and small scales like batik, bamboo, dried leaves, manual knittings, ceramics, coconut sugar, also shrimp breeding, goat and cow breedings. For relaxion, including: enjoying panoramic vewes around Merapi volcano ( still active ) and surrounding wood for fishing in rivers

While, various village communities actively manage several excellent training and educations units for agricultural works ( with local methods ), traditional dances, Javanese instruments, leather puppets, puppeteers, human drama, and batik making. Possibly herding ducks or goats, working in rice field or fruits gardens or cooking village food

For sports enthusiasts, adventuring in nature like hiking, mounteneering, canoeing, rafting and eyeling through villages for more pleasure. For this purpose, your groups are accompanied by several experienced guides

In certain time, village organization are able to manage local cultures, being prepared for performances, such as children games, regular ritual events, gejog lesung ( beating wooden logs ), jathilan (tranced-horse dance), kerawitan (singing mild Javanese songs) and traditional dances

Nama-nama Desa Wisata

I. Desa Wisata ( DW )

1. DW Brayut, Pandowoharjo, Sleman. Dapat menampung 50 orang ( membatik, pelatihan pertanian, pemancingan dan gamelan )

2. DW Gabugan, Donokerto, Turi Sleman. Dapat menampung 100 orang ( kebun salak, memancing, jogging )

3. DW Garongan, Wonokerto, Turi Sleman. Dapat menampung 50 orang ( kebun salak, memancing dan jogging )

4. DW Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan Sleman. Dapat menampung 100 orang ( kerajinan ATBM,anyaman gedebog pisang, lidi dan pantai Cemplon )

5. DW Kelor, Bangunkerto, Turi Sleman. Dapat menampung 50 orang ( kebun salak, memancing dan jogging )

6. DW Kembangarum, Donokerto, Turi Sleman. Dapat menampung 100 orang ( wisata pendidikan )

7. DW Ketingan, Tirtoadi, Mlati Sleman. Dapat menampung 100 orang ( gardu andang, burung Blekok dan Kuntul, pelatihan pertanian, pemancingan dan jogging )

8. DW Sambi, Pakembinangun, Pakem Sleman. Dapat menampung 50 orang ( pelatihan pertanian, kebun anggur, jogging dan pemancingan )

9. DW Srowolan ( termasuk Kadilobo, Karang Geneng ) Purwobinangun, Pakem Sleman. Dapat menampung 200 orang ( pertanian dan fedlot, kebun salak, tempat ziarah )

10.DW Trumpon, Merdikorejo, Tempel Sleman. Dapat menampung 100 orang ( gardu pandang, kebun salak, hiking dan pemandangan alam )

11.DW Tanjung, Donoharjo, Ngaglik Sleman. Dapat menampung 100 orang ( pelatihan pertanian, pemancingan dan jogging )

12.DW Tunggul Arum, Wonokerto, Turi Sleman, lereng Merapi. Dapat menampung 50 orang ( hiking, jogging, konservasi hutan dan trekking )

13.DW Turgo, Purwobinangun, Pakem Sleman, lereng Merapi. Dapat menampung 50 orang ( trekking, bekas letusan Merapi, mengolah teh tradisional )

14.DW Krebet, Sendang Sari Bantul. Dapat menampung 50 orang ( jogging, kerajinan kayu batik dan bunga kering )

15.DW Kebon Agung, Imogiri Bantul. Dapat menampung 100 orang ( wisata air, kanoing, pemancingan, pelatihan pertanian, pembuatan gula merah )

16.DW Soran, Klaten Jawa Tengah. Dapat menampung 100 orang ( wisata alam, praktek home industri keramik, wisata ziarah, Museum Gula, belajar Karawitan, belajar gejog lesung )

17.DW Nglinggo, Pagerharjo Kulon Progo. Dapat menampung 50 orang ( wisata alam, trekking, kebun teh, pembuatan minyak atsiri, pembuatan gula aren )

II. Wisata Desa

1. Brajan, Sendangagung, Minggir Sleman :kerajinan bambu, ATBM

2. Bokesan, Sindumartani, Ngemplak Sleman :pemancingan, perikanan. lele Dumbo

3. Candi Abang, Jogotirto, Berbah Sleman :Candi Abang, Goa Jepang, Batu Ogal-agil

4. Grogol, Margodadi, Sayegan Sleman :potensi seni dalang, wayang kulit

5. Jamur, Sendangrejo, Minggir Sleman :rumah makan dan pembibitan Udang Galah

6. Jambu, Cangkringan Sleman :panorama gunung Merapi

7. Kaliurang Timur, Hargobinangun, Pakem Sleman :pintu masuk hutan Kaliurang

8. Kaliadem, Cangkringan Sleman :panorama gunung Merapi

9. Kemiri Kebo, turi Sleman :pembibitan sapi dan kambing PE

10. Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan Sleman :konservasi hutan pinus

11. Malangan, Sumberagung, Moyudan Sleman :industri kerajinan bambu

12. Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman :Masjid Pathok Negoro, pesantren dan makam Kyai Nur Imam

13. Nganggring, Girikerto, Turi Sleman :budidaya kambing PE

14. Pajangan, Pandowoharjo Sleman :harmoni hidup pedesaan, pertanian, kesenian kethoprak, pedalangan

15. Petung, Kepuharjo, Cangkringan Sleman :trekking, kebun kopi, pembuatan kopi tradisional

16. Plempoh, Bokoharjo, Prambanan Sleman :melihat sunset, wisata ritual

17. Sangubanyu, Sumberrahayu, Moyudan Sleman :ATBM, sutera

18. Sendari, Tirtoadi Mlati :Industri bambu

19. Turgo, Purwobinangun, Pakem Sleman :panorama gunung, hutan Merapi

Jumat, 14 Agustus 2009

DESA WISATA JOGJA


Seiring dengan perkembangan zaman, setiap orang semakin disibukkan dengan aktivitas-aktivitasnya, sehingga mereka menjadi kurang memperhatikan kehidupan yang ada di sekitarnya. Hal ini biasanya dialami oleh masyarakat di lingkungan perkotaan. Setiap hari mereka dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas dan kebisingan kota. Keadaan ini juga dialami oleh anak-anak di lingkungan perkotaan, mereka sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi melihat petani yang sedang membajak sawah dengan menggunakan sapi atau kerbau, penduduk yang sedang menggembalakan kambing atau itik, burung-burung yang berterbangan di sawah, pemandangan di areal persawahan, dsb.


Paket kegiatan di Desa Wisata yang kami tawarkan ini adalah merupakan sarana rekreasi bagi pelajar, juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai kehidupan pedesaan yang tidak pernah mereka temukan di perkotaan dan juga dimaksudkan sebagai tambahan ilmu untuk menunjang pendidikan formal di sekolah.


Disamping menyaksikan peninggalan budaya (obyek wisata), kami juga mengajak untuk tinggal dirumah penduduk sehingga mereka bisa merasakan langsung kehidupan pedesaan. Mereka akan diperkenalkan tentang bagaimana cara mengolah tanah pertanian secara tradisional, bahkan langsung mempraktekkannya. Kami juga akan memperkenalkan jenis kesenian tradisional, masakan tradisional dan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas pedesaan.


Paket Desa Wisata ini dikonsepsikan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa yang ekonominya sedang terpuruk yaitu dengan menawarkan potensi-potensi yang dimiliki dan dikemas menjadi kegiatan wisata lokal yang unik dan tradisional, dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua golongan masyarakat dengan tidak mengurangi pelayanan wisatanya. Juga dimaksudkan agar ada interaksi untuk menambah wawasan dan tukar pengetahuan antara penduduk kota dengan penduduk desa.


Perlu dipahami bahwa Desa-desa Wisata di Yogyakarta adalah murni sebuah desa, bukan suatu obyek yang dikemas sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah desa. Desa-desa Wisata di Yogyakarta adalah milik rakyat, dikelola oleh rakyat, hasilnya untuk rakyat dan dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat.

Setelah mengikuti kegiatan ini para pelajar diharapkan :

1. Mengenal lebih dalam kehidupan yang ada di pedesaan dengan berbagai aktivitasnya.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kehidupan pedesaan

3. Mengenal jenis-jenis kesenian tradisional, upacara adat dan makanan tradisional dengan maksud menumbuhkan rasa cinta untuk memelihara budaya bangsa.


Gambaran Kegiatan

I. Kegiatan Desa

  1. Pertanian

Dalam kegiatan ini diperkenalkan sekaligus praktek mengolah pertanian yaitu :

    • Nggaru dan Ngluku :

Membajak dan menghaluskan sawah dengan menggunakan sapi atau kerbau

    • Tandur

Menanam padi di sawah

    • Matun

Menyiangi rumput di sawah


  1. Peternakan

Dalam kegiatan ini pelajar akan diajak mencari rumput untuk makanan ternak kemudian memberikan makan ke sapi ternak, juga membersihkan kandang


  1. Kesenian
    • Belajar Gamelan :

Akan diajarkan dasar menabuh gamelan dengan mengalunkan gending dolanan anak-anak

    • Belajar Menari :

Akan diajarkan menari tarian tradisional

Apabila kegiatan ini dapat dipelajari dengan sungguh-sungguh, maka kegiatan tersebut akan kami tampilkan dihadapan penduduk desa, sebagai acara perpisahan (sebelum check out)


  1. Membatik

Akan diajarkan teknik dasar membatik mulai dari menggambar, memberi malam (lilin) dan mewarna. Hasilnya bisa dibawa pulang atau akan kami kirim.


  1. Membuat gerabah atau batik kayu di Desa Kerajinan
    • Gerabah (di Desa Kasongan, Bantul):

Dalam kegiatan ini pelajar akan diajarkan teknik dasar membentuk tanah liat baik dengan teknik bebas, cetak maupun putar. Hasilnya akan kami kirimkan.


  • Batik kayu ( di Desa Krebet, Bantul) :

Dalam kegiatan ini pelajar akan diajarkan teknik membatik kayu dari proses menggambar, membatik dan mewarna


  1. Acara Kenduri dan menyaksikan kesenian tradisional

Makan malam bersama dengan menu dan ritual yang dipimpin oleh ulama setempat, kemudian dilanjutkan dengan menyaksikan kesenian tradisional dari penduduk setempat.


  1. Permainan tradisional

Pelajar akan diperkenalkan permainan-permainan tradisional yang dapat dipertandingkan untuk beberapa group seperti :

    • Gobagsodor
    • Benthik
    • Sepatu Bathok
    • Dakon
    • Dll


  1. Dan berbagai kegiatan desa lainnya seperti posyandu, konservasi ( penghijauan dengan menanam pohon di bantaran sungai ), pertandingan sepak bola dengan penduduk, bersih desa, bakti sosial ( memberikan buku cerita yang sudah tidak terpakai ke sekolah desa dimana siswa-siswinya berasal dari golongan tidak mampu ), dsb.


II. Kegiatan di Obyek Wisata

  1. Menyaksikan peninggalan-peninggalan Budaya seperti mengunjungi Kraton yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Sendratari Ramayana, menyaksikan audiovisual gunung Merapi di Ketep Pass, dll


  1. Excavasi di Petilasan Ratu Boko yaitu pengetahuan tentang sejarah Ratu Boko, penggalian candi dan juga restorasi ( penyusunan kembali penemuan-penemuan situs candi ). Pelajar akan mendapatkan sertifikat khusus dari pihak Pengelola Situs Ratu Boko.



Lokasi

Dilaksanakan di Desa-desa Wisata Sleman dan Bantul Yogyakarta.


Itinerary dan Biaya


Rp. 55.000/hari (penginapan 1 malam, 1 x makan pagi, 1 x makan siang, 1 x makan malam)