Ada istilah yang berkembang dewasa ini Pariwisata Berbasis Masyarakat atau dalam bahasa Inggris nya disebut Community Based Tourism
Keyakinan kami mendirikan Desa wisata adalah merupakan salah satu usaha menolong kehidupan rakyat
Desa wisata, membangun pariwisata dengan paradigma baru. Pariwisata adalah milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
Sesuai dengan namanya yang menjadi penggeraknya adalah rakyat, rakyat yang menjadi pokok, rakyat yang mandiri (menolak investor), rakyat yang menjauhkan diri dari belenggu diri, malas dan berjiwa budak. Rakyat yang dimaksudkan disini adalah Petani
Perangkat desa adalah fasilitator
Petani yang bertahun-tahun lamanya hidup selalu terpuruk. Mengalami kesusahan dimana-mana. Luas lahannya terbatas. waktu mulai tanam padi harga pupuk mahal, waktu padi mulai tumbuh datang hama wereng atau lainnya harga insektisida mahal, menjelang panen datang hama tikus atau hama lainnya, waktu panen harga gabahnya rendah
Petani selalu terancam hidupnya
Tetapi pada hakekatnya mereka punya harta benda lain (yang tak ternilai harganya), yang kalau dikelola secara sungguh-sungguh bisa mengatasi keterpurukan. Yaitu rumah, alam, lingkungan dan budayanya. Ini adalah aset yang bisa dimanfaatkan untuk membantu keterpurukannya. Aset itu dijual. Hasilnya malahan lebih besar
Paradigma lama yang mendapatkan rejeki pariwisata adalah perseorangan, sekelompok modal, hotel, rumah makan, toko-toko kerajinan, travel biro, dll. Petani yang memiliki aset hanya dapat bagian kecil saja dan malahan tidak mendapat bagian apa-apa. Justru terpinggirkan
Petani digugah kesadarannya untuk memanfaatkan aset mereka dengan menjadikan rumah-rumah mereka atau sebagian kamar-kamar mereka untuk menjadi tempat tinggal sementara tamu-tamu mereka dan menjadikan tamu-tamu mereka adalah teman-teman mereka
Desa wisata dikatakan komplit, kalau tamu-tamu mereka bisa menikmati kehidupan keseharian rakyat, merasakan sajian makanan dan minuman, menikmati alam, kesenian, jenis atraksi yang disuguhkan dan menikmati alam sekelilingnya
Desa wisata akan sukses kalau seluruh rakyat dari kepala keluarga, ibu-ibu rumahtangga (PKK) atau wanita lain, karang taruna, anak-anak dan perangkat desa mendukung keberadaan mereka
Dunia terus berubah. Tuhan tidak merubah nasib kamu, kecuali kamu sendiri. Dunia tidak ada yang tetap, yang tetap adalah perubahan itu sendiri
Desa, latar belakang
Desa, sebagai kesatuan masyarakat yang memiliki wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan rakyat setempat, berdasarkan usul-usul dan adat istiadat setempat diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Desa merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa yang menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman menjadi kekuatan penyokong bagi tegak dan eksistensi bangsa
Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa secara menyeluruh
Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan tarik wisata
Wisata adalah kegiatan bepergian untuk bersenang-senang, mempergunakan waktu luang untuk memulihkan kekuatan fisik dan spiritual, menyegarkan kembali (refreshing) dan kegiatan memperkaya, memperluas dan mengembangkan wawasan seseorang
Pariwisata adalah segala yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut
Keuntungan Rakyat Menerima Tamu tinggal Di Rumah Mereka, adalah:
Disamping itu
Rakyat dilatih dulu dibidang pariwisata dengan :
Keyakinan kami mendirikan Desa wisata adalah merupakan salah satu usaha menolong kehidupan rakyat
Desa wisata, membangun pariwisata dengan paradigma baru. Pariwisata adalah milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
Sesuai dengan namanya yang menjadi penggeraknya adalah rakyat, rakyat yang menjadi pokok, rakyat yang mandiri (menolak investor), rakyat yang menjauhkan diri dari belenggu diri, malas dan berjiwa budak. Rakyat yang dimaksudkan disini adalah Petani
Perangkat desa adalah fasilitator
Petani yang bertahun-tahun lamanya hidup selalu terpuruk. Mengalami kesusahan dimana-mana. Luas lahannya terbatas. waktu mulai tanam padi harga pupuk mahal, waktu padi mulai tumbuh datang hama wereng atau lainnya harga insektisida mahal, menjelang panen datang hama tikus atau hama lainnya, waktu panen harga gabahnya rendah
Petani selalu terancam hidupnya
Tetapi pada hakekatnya mereka punya harta benda lain (yang tak ternilai harganya), yang kalau dikelola secara sungguh-sungguh bisa mengatasi keterpurukan. Yaitu rumah, alam, lingkungan dan budayanya. Ini adalah aset yang bisa dimanfaatkan untuk membantu keterpurukannya. Aset itu dijual. Hasilnya malahan lebih besar
Paradigma lama yang mendapatkan rejeki pariwisata adalah perseorangan, sekelompok modal, hotel, rumah makan, toko-toko kerajinan, travel biro, dll. Petani yang memiliki aset hanya dapat bagian kecil saja dan malahan tidak mendapat bagian apa-apa. Justru terpinggirkan
Petani digugah kesadarannya untuk memanfaatkan aset mereka dengan menjadikan rumah-rumah mereka atau sebagian kamar-kamar mereka untuk menjadi tempat tinggal sementara tamu-tamu mereka dan menjadikan tamu-tamu mereka adalah teman-teman mereka
Desa wisata dikatakan komplit, kalau tamu-tamu mereka bisa menikmati kehidupan keseharian rakyat, merasakan sajian makanan dan minuman, menikmati alam, kesenian, jenis atraksi yang disuguhkan dan menikmati alam sekelilingnya
Desa wisata akan sukses kalau seluruh rakyat dari kepala keluarga, ibu-ibu rumahtangga (PKK) atau wanita lain, karang taruna, anak-anak dan perangkat desa mendukung keberadaan mereka
Dunia terus berubah. Tuhan tidak merubah nasib kamu, kecuali kamu sendiri. Dunia tidak ada yang tetap, yang tetap adalah perubahan itu sendiri
Desa, latar belakang
Desa, sebagai kesatuan masyarakat yang memiliki wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan rakyat setempat, berdasarkan usul-usul dan adat istiadat setempat diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Desa merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa yang menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman menjadi kekuatan penyokong bagi tegak dan eksistensi bangsa
Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa secara menyeluruh
Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan tarik wisata
Wisata adalah kegiatan bepergian untuk bersenang-senang, mempergunakan waktu luang untuk memulihkan kekuatan fisik dan spiritual, menyegarkan kembali (refreshing) dan kegiatan memperkaya, memperluas dan mengembangkan wawasan seseorang
Pariwisata adalah segala yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut
Keuntungan Rakyat Menerima Tamu tinggal Di Rumah Mereka, adalah:
- Mempererat tali silaturahmi dan rasa persatuan nasional
- Memperoleh pemasukan unag dari penginapan, makanan dan minuman
- Pemasukan seperti jasa binatu, sewa kendaraan, makanan dan minuman tambahan, penjualan buah-buahan, sayur-sayuran, cinderamata, dll
- Saling interaksi dengan tamu-tamu
- Promosi desa
- Transfer ilmu
- Rumah-rumah, jalan-jalan desa, pekarangan, kamar mandi dan WC menjadi bersih
- Kesenan dan atraksi desa menjadi terpelihara
- Dolanan anak-anak menjadi hidup
- Pemancingan menjadi ramai dikunjungi orang
- Permainan layangan menjadi terselenggara
- Keliling desa, mandi di sungai, mandi di belik, praktek kegiatan sawah, angon bebek, menangkap itik, menangkap belut, hiking, tracking, dll. Menjadi produk unggulan
Disamping itu
- Desa bisa menyediakan lapangan kerja (kepada perempuan dan tenaga muda)
- Peningkatan kepada sumber ekonomi
- Perbaikan lingkungan
- Peningkatan kesadaran masyarakat kepada sumber alam
Rakyat dilatih dulu dibidang pariwisata dengan :
- Bagaimana caranya mengorganisir Desa wisata
- Bagaimana cara memberdayakan SDM/terutama ibu-ibu PKK
- Bagaimana cara menerima tamu
- Bagaimana cara menata kamar dan tempat tidur
- Bagaimana cara memasak makanan dan minuman
- Bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan
- Bagaimana cara menghidupkan kesenian yang ada dan atau hampir punah
- Bagaimana cara promosi dan penjualan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar